Medan.Sumutberbagi.com.Dimasa pandemi covid yang melanda banyak masyarakat mengalami guncangan perekonomian khususnya masyarakat menengah kebawah,apalagi pekerjaan yang tidak mempunyai penghasilan yang menetap.
Hal ini dialami oleh keluarga Sulistyono (41thn) warga Kecamatan Medan Marelan Tanah 600,Gg Bina Satria Pasar I Rel.
Sulis yang kesehariannya hanya seorang tukang perabotan yang harus menafkahi keluarganya yang berpenghasilan pas pasan hanya secukupnya untuk makan sehari hari.
Ditambah cobaan yang berat yang diberikan Allah SWT karena anak perempuan semata wayangnya mengalami penyakit Cerebral Atrophy (Penyusutan pada otak) yang dialami sejak lahir,Namanya Fadini Rizky Alias Aisyah (14Thn) yang mengalami cacat yang tidak bisa berjalan mengakibatkan kaki dan tangannya bengkok pada tulangnya,terbaring lemah.
Aisya dilahirkan oleh Ibunya yang bernama Ernawati (36thn) hasil pernikahan dengan Sulistyono.
Tono menjelaskan Hal tersebut Aisyah sejak dilahirkan 14 Tahun yang silam,sudah mengalami penyakit tersebut dan harus dimasukan ke alat ingkubator selama 21 Hari dan selama 2 tahun Aisyah diberikan perawatan lewat Teraphy Medis di Rumah Sakit dan dari sejak itu selama 12 Tahun hingga ia beranjak usia 14Tahun tidak pernah lagi kami bawa ke Rumah sakit karena tidak ada biaya.Ujar Tono.
Ditambahkan Tono " Syukur Alhamdulillah rumah kami tidak sewa karena dikasih numpang sama orang tua karena kondisi perekonomian yang benar benar sulit,mana kerjaan perabot ini kadang ada kadang tidak ada,sementara biaya untuk keperluan Aisyah banyak,belum lagi Pempers dan susunya serta banyak yang dia minta,bila tidak dipenuhi,rewel kali bang kata Tono yang menjelaskan kepada awak media,saat berkunjung kerumah Aisyah.
Harapan Kedua Orang Tua Aisyah semoga ada tangan dermawan yang mau membantu Aisyah untuk bisa Teraphy Medis kembali.
(Rouses/Afrianti)
» Thanks for watching: Butuh Uluran Tangan Hati Dermawan untuk Aisyah " Cerebral Atrophy "